Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail meminta Perumda Pasar Jaya segera merevitalisasi Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Permintaan diajukan karena pasar dinilai sudah tak layak. Akibatnya, warga tidak nyaman saat berbelanja.
Pasahal, anggaran revitalisasi pasar tersebut sudah tersedia. Nilainya sebesar Rp41 miliar.
Anggaran tersebut merupakan realokasi dana Penanaman Modal Daerah (PMD) yang semula untuk pembangunan Pasar Rakyat Karang Anyar di tahun 2017.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail. (dok.DDJP)
“Saya berikan usulan agar direkomendasikan untuk bisa segera direalisasikan realokasinya pada tahun 2024,” ujar Ismail di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/10).
“Sehingga bisa terwujud pelayanan ke masyarakat, khususnya pada kebutuhan pasar,” kata politisi PKS itu.
Menurut dia, proses realokasi terlalu lama. Hingga kini, Pasar Lontar Kebon Melati tak kunjung di revitalisasi.
Ia juga mengaku banyak menerima keluhan dari warga terkait faktor ketidaknyamanan.
Apalagi Agustus 2023 tahun lalu, Pasar Lontar Kebon Melati sempat mengalami kebakaran yang berdampak pada 146 kios semi permanen.
“Kebetulan adanya di dapil saya Pasar Lontar Kebon Melati. Itu warga sudah mengeluh banget. Kalau enggak salah juga pernah terjadi kebakaran. Sedangkan ini sudah terlalu lama belum diperbaiki,” tandas Ismail.
Oleh karena itu, ia meminta Perumda Pasar Jaya mempercepat proses realokasi anggaran. Harapannya, di ujung tahun 2024, pasar sudah mulai direvitalisasi.
“Karena dananya ada, tinggal dari Pasar Karang Anyar direalokasi ke Pasar Lontar Kebon Melati,” pinta Ismail.
Menanggapi hal itu, Direktur Perumda Pasar Jaya Agus Himawan mengungkapkan, realokasi PMD tersebut sudah dalam tahap pengajuan persetujuan Badan Pelaksana BUMD.
Proses itu mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 92 Tahun 2020 Pengelolaan Investasi pada Badan Usaha Milik Daerah.
“Sekarang sedang dalam tahap untuk dimohonkan persetujuan. Tahap kajian dari konsultan investasi. Ini sudah kita tidak lanjut,” tukas Agus. (apn/gie/df)