Dongkrak Minat Baca Generasi Muda

October 23, 2024 6:17 pm

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta diminta berinovasi untuk mengoptimalkan fungsi perpustakaan guna mendongkrak minat baca generasi muda. Demikian tegas Koordinator Komisi E DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani.

Adanya inovasi, sambung dia, perpustakaan bisa kembali diminati dan mampu meningkatkan literasi baca di kalangan generasi muda.

Menurut dia, Starfield Library di jantung kota Seoul, Korea Selatan, kini menjadi salah satu ikon Korea Selatan. Tentunya bisa menjadi contoh untuk diterapkan di Jakarta.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani. (dok.DDJP)

“Kalau di luar negeri, perpustakaan bisa buat foto-foto, seperti di Korea itu ikon banget,” ujar Rany di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/10).

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Sholikhah mendorong Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta menggandeng Dinas Pendidikan DKI untuk membuat program-program yang menarik.

Dia berharap, perpustakaan bisa sesuai fungsinya menjadi jendela dunia pengetahuan, dan panggung keberhasilan generasi muda. “Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan, karena ini jendela dunia,” kata Sholikhah.

Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Yusuf. Menurut dia, di era digitalisasi saat ini perpustakaan harus bertransformasi menjadi penyedia akses internet gratis, pelatihan teknologi, dan koleksi e-book yang lengkap untuk diakses dengan mudah.

Oleh karena itu, ia menilai kolaborasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan serta Dinas Pendidikan perlu dilakukan agar anak-anak di sekolah tetap memiliki akses bacaan yang berkualitas.

“Agar para siswa SD SMP SMA bisa memanfaatkan sistem yang akan nanti dibuat oleh perustakaan, bisa dinikmati oleh anak didik kita,” ucap Yusuf.

Sementara, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta Firmansyah menjelaskan, saat ini pihaknya sedang fokus mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui peningkatan minat baca.

Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi yakni menyediakan e-book atau buku elektronik yang dapat diakses secara gratis oleh masyarakat melalui gadget.

Selain itu, perpustakaan juga menyediakan berbagai fasilitas penunjang kenyamanan para pembaca seperti ruang podcast dan ruang diskusi.

“Digitalisasi ada ads (advertising/iklan) kita gratis, lalu aksesnya bisa melihat koleksi e-book kita dan bisa digunakan,” tukas Firman. (yla/gie/df)